Riangku
tertunda tersita kata “hapus”
Malam
ini, masih kudapati lembran-lembaran itu
Berwarna
merah muda dan lapisan hitam- putih
Bukti sudah kuanggap lenyap masih saja kau ingkari
Ah,
tak habis pikir apa maumu
Kata-kata
serupa celoteh belaka
Layaknya
penguasa terpampang dilayar kaca
Pesan-pesan
serupa lentera; nyala mati seketika
Mana
perasaanmu wahai insan bertuhan
Semakin
kau menutupi keadaan
Sadarlah,
dimana kau hirup nafas kemunafikan
Semua
kebohongan pasti kan kau sesalkan
Bms,
11/06/14